Pages

Kalender

Cuteki greetings

New Update

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger templates

Orange Bobblehead Bunny
Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Rabu, 13 Juni 2012

Penggolongan Darah Sistem ABO

Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari setiap individu. Golongan darah sistem ABO manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya. Golongan darah sistem ABO dibedakan berdasarkan struktur antigen permukaan eritrosit, yang disebut juga sebagai aglutinogen. Golongan darah A memiliki antigen permukaan A. Antigen A tersusun dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul N-asetil galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin. Golongan darah B memiliki antigen permukaan B. Antigen B ini sedikit berbeda dengan antigen A, di mana antigen ini tersusun dari molekul N-asetil galaktosamin digantikan oleh 1 molekul galaktosa. Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B. Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan, namun terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus ini tidak bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.

Plasma darah orang bergolongan darah A, B, dan O berisi antibodi tertentu yang disebut aglutinin.  Antibodi a (anti A), yang mengikat aglutinogen A, dan antibodi b (anti B) yang mengikat aglutinogen B. Individu-individu tidak mempunyai antibodi yang menyerang antigen dari eritrositnya sendiri. Misalnya, seseorang bergolongan darah A tidak mempunyai antibodi a (anti A). Tetapi semua orang mempunyai antibodi melawan aglutinogen yang mereka sendiri tidak membuatnya.
Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
A
Β
B
B
Α
AB
A dan B
-
O
-
α dan β

           Sebelum transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan penentuan golongan darah antara resipien dan donor. Sehingga darah dapat dicari kesesuaiannya. Pengujian darah dilakukan sebagai berikut ini. Apabila darah seseorang yang diuji  dicampur dengan  serum aglutinin α  dan penggumpalan terjadi maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Bila penggumpalan tidak terjadi kemungkinan golongan darah B atau O. Apabila dengan serum anti B terjadi penggumpalan kemungkinan golongan darah B atau AB. Akan tetapi bila tidak terjadi penggumpalan maka kemungkinan golongan darah A atau O. 


§  Nurcahyo, Heru. 2011. Handout Sistem Peredaran Darah. Yogyakarta: FMIPA pers.
§  Campbell, Reece, dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
§  Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.
Read more...
separador

Selasa, 12 Juni 2012

Lambung

Lambung berada pada sisi rongga abdomen, persis di bawah diaghfragma. Lambung adalah tempat dimana makanan (bolus) secara kimia dihancurkan oleh getah lambung menjadi kimus. Kapasitas lambung ± 1200-1600 ml. Lambung dibagi menjadi 4 bagian : kardia lambung adalah lanjutan dari muara lambung, fundus gastrikus bagian yang membesar disebelah kiri, korpus adalah bagian utama lambung yang melanjutkan diri menjadi pars pilorika yang berdilatasi membentuk antrum pilorika dan berakhir sebagai pilorus yaitu muara lambung ke dalam duodenum.
Tunika muskularis adalah motor lambung yang terdiri dari berkas otot polos (lapisan dalam sirkuler dan lapisan luar longitudinal) ditambah serat oblik yang terbentang dari insisura kardiaka ke perbatasan antara korpus dengan pars pilorika. Pars pilorika dan kurvatura gastrika minor tidak mengandung serat-serat oblik. Lapisan otot sirkuler yang tebal di pars pilorika yang terdiri dari dua gelung otot dihubungkan oleh jaras serat otot longitudinal membentuk m.spingter pilori. Tunika mukosa lambung menghasilkan enzim pemecah protein yaitu pepsinogen, yang diaktifkan oleh asam klorida (HCl). Terdapat perbedaan kelenjar di dalam kardia, fundus, korpus, dan pars pilorika. Kelenjar kardia terletak dalam pars kardiaka lebar 1 cm, bentuk sama dengan kelenjar fundus, tapi hanya mengandung sel-sel penghasil mucus yang berfungsi membentuk zona sawar alkali antara lambung dan esophagus. Kelenjar fundus dan korpus gastrium bentuknya menyerupai sel-sel epitel mukosa membentuk mucus netral. Bagian tengah kelenjar mempunyai “chief cell” (“peptic cell” atau “zygomatic cell”) yang menghasilkan pepsinogen serta terdapat sel parietal yang terletak di dalam tubuli menghasilkan asam lambung. Kelenjar pylorus sangat berkelok-kelok menghasilkan mucus.
           Lapisan mukosa lambung bukan merupakan suatu permukaan yang rata, melainkan berlipat-lipat. Pada mukosa lambung banyak terdapat kelenjar pencernaan.
1.     Pada bagian kardia dan pilorus terdapat kelenjar yang menghasilkan lendir untuk melindungi permukaan mukosa lambung dari kerja asam lambung.
2.     Pada korpus terdapat kelenjar yang tersusun atas:
§  Sel parietal yang berperan menghasilkan HCl.
§  Sel peptic yang berperan menghasilkan pepsinogen.
§  Sel lendir yang berperan menghasilkan lendir

Peran asam lambung (HCl) antara lain:

1.      Mengaktifkan pepsinogen (proenzim) menjadi pepsin (enzim aktif) yang berperan memecah protein menjadi polipeptida sederhana.
2.      Mendenaturasi (merusak) protein
3.      Membunuh bakteri.
4.      Memberi keasaman (pH) yang sesuai untuk awal pencernaan protein.
5.      Merangsang pengeluaran empedu dan cairan pankreas.
Berdasarkan struktur lambung tersebut, maka di lambung terjadi 2 mekanisme pencernaan yaitu secara kimiawi dan mekanik. Pencernaan kimiawi yang terjadi di lambung terutama adalah pencernaan protein oleh enzim pepsin. Selain itu juga terdapat pencernaan lipid oleh enzim lipase, namun hanya sedikit. Pencernaan mekanik pada lambung terjadi akibat dari berkontraksinya otot-otot polos pada lambung, sehingga menghasilkan gerakan meremas dan melumatkan makanan pada lambung.

Daftar Pustaka
§  Nurcahyo, Heru. 2011. Handout Sistem Pencernaan. Yogyakarta: FMIPA pers.
§  Campbell, Reece, dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
§  Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.

Read more...
separador

STRUKTUR BUNGA DAN CARA PENYERBUKANNYA


1.                  Bunga Vanili
Bunga panili merupakan bunga majemuk, letaknya di ketiak daun, memiliki tangkai berbentuk silindris, panjangnya kurang lebih 0,5 cm, bermahkota, bunganya berwarna putih. Kandungan vanilin berada dalam buah yang merupakan hasil dari penyerbukan bunga panili. Satu bunga hanya akan membentuk satu buah (Ackerman, 2003).
Bunga panili berumah satu dimana alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) berada dalam satu bunga. Terdapat selaput yang memisahkan kedua organ tersebut sehingga penyerbukan bunga secara alami sangat sulit dilakukan (Ackerman, 2003).
Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (labellum).       
Penyerbukan bunga secara alami hanya dapat dilakukan dengan bantuan lebah Melipone yang hanya hidup di Mexico. Untuk itu satu-satunya cara penyerbukan bunga vanili yang bisa dilakukan di negara lain yaitu hanya melalui penyerbukan buatan dengan bantuan tangan manusia (Ackerman, 2003).
Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vinili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan.
Tanaman vanili pertama kali mulai berbunga pada umur 12 – 18 bulan.  Biasanya pada bulan Agustus sampai September. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2 – 3 kuntum bunga yang mekar. Sehingga waktu penyerbukan untuk satu tandan biasanya membutuhkan waktu beberapa hari.
Penyerbukan  pada umumnya dilakukan dengan bantuan manusia.  Hal ini karena kepala putik bunga panili tertutup oleh sebuah bibir (labellum) dari daun bunga yang ke enam. Penyerbukan dapat pula dilakukan melalui serangga tetapi prosentase keberhasilan penyerbukan sangat kecil (1 persen). Waktu penyerbukan sebaiknya dilakukan hanya pada setiap jam 06.00 sampai 10.00 saat bunga telah kering dari embun. Waktu penyerbukan ini sangat penting untuk diperhatikan karena apabila setelah melewati jam 10.00 tersebut bunga yang telah mekar akan mulai layu dan saat berbunga dari tanaman ini hanya berlangsung satu kali setahun. Untuk memperoleh hasil penyerbukan yang baik sebaiknya waktu penyerbukan dilakukan pada kondisi udara yang kering.
Alat yang dapat membantu proses penyerbukan antara lain : lidi, sayatan bambu  atau seng yang telah digunting agak panjang  (15 cm).  Proses ini dapat dilakukan dengan cara tangan kiri memegang bunga sedangkan tangan kanan memegang lidi/plat seng.  Alat bantu digunakan untuk menyobek bibir bunga kemudian bagian bunga yang membatasi antara kepala sari dan putik (rostellum) diangkat dengan lidi.  Kapala sari dengan menggunakan ibu jari tangan kiri menekan kearah kepala putik sampai serbuk sari keluar dan menempel pada kepala putik. Penyerbukan akan berhasil dengan baik  ditandai gugurnya tajuk bunga sedangkan tangkai bunga  membesar. Berhasil atau tidaknya penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah. Banyaknya tandan dalam 1 pohon umumnya bervariasi dengan jumlah maksimal mencapai 15 – 20  dengan banyaknya buah dalam masing-masing tandan 15 – 20 maka dalam satu pohon akan terdapat 225 – 400 polong (Yufdy, 1985).
Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah akan masak.

2. Zea mays
          Bunga jagung penyerbukannya dibantu oleh angin. Hal tersebut didukung dari struktur bunga tersebut. Bunga jagung berukuran kecil dan warnanya tidak menarik bagi serangga. Benang sari memiliki tangkai sari yang panjang, sehingga kepala sarinya muncul sendiri dan mudah terayun-ayun. Serbuk sari bunga jagung berukuran sangat kecil, ringan,halus, kering, dan berbentuk bubuk (tidak menggumpal menjadi satu) dan dihasilkan dalam jumlah yang banyak. selain itu kepala putik, seperti halnya benang sari yang juga menonjol.
          Pada Zea mays, bunga jantan berada di puncak batang dalam bentuk malai di ujung, yang umumnya disebut tassel. Jika kepala sari dari tasel pecah terbentuklah kabut debu serbuk sari. Telah dihitung bahwa sebuah tassel dapat menghasilkan sebanyak 60 juta serbuk sari. Bunga betina tumbuh di bagian bawah dari tanaman dalam bentuk bulir majemuk yang disebut bonggol yang tertutup rapat oleh upih daun yang disebut kulit ari (husk). Muncul dari ujung bonggol dijumpai sejumlah besar rambut panjang atau rambut sutera (silks), yaitu kepala-kepala putik. Sewaktu reseptif rambut sutera ini lengket, sehingga serbuk sari mana pun yang tertiup ke arah rambut ini akan melekat. Setiap rambut atau kepala putik dihubungkan oleh tangkai putik yang panjang ke bakal buah tunggal yang nantinya setelah dibuahi akan menjadi biji atau inti biji. Pada jagung bunga jantan biasanya memencarkan serbuk sari sebelum bunga betina pada tanaman yang sama masak. Sehingga memungkinkan terjadinya penyerbukan silang.

3. Calliandra calothyrsus  
Bunga kaliandra mengelompok bersama sepanjang batang dengan masa pembungaan yang panjang dan mekar secara bertahap mulai dari yang terbawah sampai ke pucuk. Bunga membuka pada malam hari dan dicirikan dengan benang sari (stamen) lembut berwarna merah yang merupakan kelamin jantan bunga yang menopang kepala sari (anthers) berwarna kuning dan kecil tempat produksi serbuk sari (pollen). Bunga mekar pada saat matahari tenggelam, dan mulai layu saat matahari terbit pada hari berikutnya. Bunga akan gugur hari berikutnya bila tidak dibuahi.
Kelamin betina bunga disebut putik (pistil). Pada kaliandra, putik berwarna putih dan terdiri dari kepala putik atau stigma (tempat serbuk sari mendarat dan berkecambah), tangkai putik yang panjang atau style (saluran serbuk sari), dan bakal buah (ovary) yang berisi bakal benihn(ovule) yang akan menjadi polong yang berisi benih bila dibuahi serbuk sari. Bila bunga mempunyai kelamin jantan dan betina disebut bunga lengkap (hermaphrodite). Kadang-kadang bunga kaliandra tidak memiliki putik, sehingga tidak dapat dibuahi menjadi polong dan menghasilkan benih. Bunga seperti ini disebut bunga jantan (staminate flowers). Bunga jantan dihasilkan ketika beberapa polong mulai berkembang (biasanya setelah 20 polong mulai berkembang untuk setiap pembungaan). Ketika hal ini terjadi sebagian hara dalam pohon telah digunakan untuk perkembangan polong, sehingga pohon tidak memiliki cukup hara untuk menghasilkan bunga normal/lengkap. Dengan demikian bunga jantan akan dihasilkan. Ketika polong mulai kering dan matang, hara menjadi tersedia kembali dan jika pembentukan bunga masih berlangsung, putik dapat dihasilkan lagi dan bunga lengkap akan terbentuk kembali.
Berbagai jenis serangga dan hewan menghinggapi bunga kaliandra seperti lebah, tawon, burung, kupu-kupu, kelelawar, dan ngengat. Semua pengunjung ini mencari nektar atau serbuk sari yang dihasilkan bunga. Sarang lebah sering dibuat di dekat kaliandra untuk menyediakan sumber nektar untuk produksi madu. Akan tetapi dari semua pengunjung itu, hanya kelelawar dan ngengat yang merupakan penyerbuk kaliandra. Serangga kecil seperti tawon dan lebah tidak sampai menyentuh kepala sari yang mengandung serbuk sari, tetapi hanya mengunjungi dasar bunga untuk mengumpulkan nektar. Mereka tidak mengangkut serbuk sari kaliandra dan tidak memindahkan serbuk sari dari suatu bunga ke bunga yang lain.
Pengunjung yang lebih besar seperti burung dan kupu-kupu dapat menyapu serbuk sari kaliandra tetapi mereka mengunjungi bunga di siang hari pada saat bunga kaliandra mulai layu dan serbuk sari tidak bisa lagi berkecambah pada kepala putik. Oleh sebab itu kedua hewan ini bukanlah penyerbuk kaliandra yang baik. Penyerbuk kaliandra yang paling efisien adalah kelelawar kecil dan ngengat besar, keduanya mengunjungi bunga yang mekar pada malam hari pada saat kepala putik cukup reseptif (dapat menerima) terhadap perkecambahan serbuk sari. Keduanya melayang-layang mengitari bunga dan memasukkan lidahnya yang panjang ke dalam nektar. Serbuk sari berpindah dari kepala sari ke tubuh mereka, dan pada saat mengunjungi bunga lain serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Di Amerika Tengah, kelelawar kecil yang disebut kelelawar buah berlidah panjang (Glossophaga sorcinia) merupakan penyerbuk yang umum dijumpai dan di Indonesia kelelawar tipe yang sama (Macroglossus minimus) juga merupakan penyerbuk kaliandra yang umum.



DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, Robet. 1994. Pengaruh Waktu Penyerbukan terhadap Pembuahan Empat Tipe Panili. Diakses dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/92949297.pdf, pada tanggal 15 Desember 2011 pukul 19.00 WIB

Chamberlain, Joanne . 2000. Meningkatkan Produksi Benih Calliandra calothyrsus. Diakses dari http://www.worldagroforestrycentre.org.PDF pada tanggal 27 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.

Yusuf  dan Nelson H.Kario. 2005. Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Vanili Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya dan Pasca Panen. Diakses dari http://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2005  pada tanggal 27 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.
Read more...
separador

Waktu Sekarang

About Me

Foto Saya
puspita's biosite
yogyakarta, yogyakarta, Indonesia
kumpulan hasil karya
Lihat profil lengkapku

About

seorang mahasiswi pendidikan biologi yang sedang belajar menjadi seorang guru biologi

Followers